Gifted-disinkroni

TENTANG ANAK GIFTED YANG MENGALAMI DISINKRONITAS PERKEMBANGAN - suatu kelompok gifted children - dan bukan merupakan kelompok autisme, ASD, Asperger Syndrome ataupun ADHD - namun anak-anak ini sering mengalami salah terdiagnosa menjadi kelompok anak autisme ringan, ASD, Asperger Syndrom ataupun ADHD

Selasa, April 15, 2008

Athenium, sekolah khusus gifted and talented Belanda

Atheneum, sekolah khusus gifted and talented Belanda


Gifted and talented atau cerdas istimewa dan bakat istimewa, dalam pendidikan di Belanda bisa diarahkan ke dua bentuk perguruan tinggi, yaitu ke PT terapan dan ke PT sains. Kepada anak didik yang kelak ingin masuk ke PT terapan, dalam sekolah lanjutannya mereka dapat memilih ke sekolah lanjutan umum disebut HAVO (Hoger Algemeen Voortgezet Onderwijs); sedang yang ingin masuk ke PT Sains bisa memasuki VWO (Voorbereiding voor Wettenschaplijk Onderwijs). Lama pendidikan HAVO 5 tahun lalu masuk ke PT yg disebut Hoger Beroep Onderwijs (HBO), lama pendidikan VWO yaitu 6 tahun, sering disebut sebagai pendidikan preuniversity. Pendidikan VWO ini juga bisa mengikuti ujian internasional (IB) yang kelak ijazahnya dapat diterima di beberapa perguruan tinggi beberapa negara yang mengikuti IB. Hanya anak-anak yang mempunyai kemampuan inteligensia tinggi (VWO) yang kelak dapat mengambil ujian IB ini. Karena, perguruan tinggi yang menggunakan IB hanya bisa menerima anak-anak dengan inteligensia tinggi.

Bidang sains terutama, memang membutuhkan cara berpikir kreatif, logik analitik dan sintesa, agar bisa melakukan penelitian-penelitian yang membutuhkan cara berpikir yang orisinal dan mengembangkannya secara kreatip. Bekal atau modal berpikir seperti ini hanya dimiliki oleh anak-anak gifted, yaitu berpikir orisinal, kreatif, logic analitik dan sintesa. Karena itu pendidikan ke arah perguruan tinggi sains (VWO) yang lebih banyak bekerja sebagai peneliti (researcher) lebih akan menjaring anak-anak gifted.

Anak gifted, sekalipun mengalami disinkronitas, akan tetap dapat memasuki pendidikan ini. Kepadanya ada pilihan, bagi yang mempunyai kekhususan dalam logik matematika dan kemampuan analisa yang tingi dapat memasuki kelas athenium.

Kepada mereka yang mempunyai kemampuan bahasa yang baik dapat memasuki kelas gymnasium.

Melalui wawancara dengan pihak sekolah, dan rekomendasi dari guru, akhirnya anakku yang mengalami disinkronitas dalam kemampuannya (terlalu kuat dalam matematika tetapi mengalami kelemahan dalam kemampuan pemahaman bacaan), dapat memasuki kelas athenium tak jauh dari rumah kami. Hasil ujian nasional tidak diperlukan, tetapi lebih menggunakan kompetensinya.
Cara seperti ini dapat menyelamatkan anak-anak gifted yang mengalami disinkronitas profil inteligensia masuk ke dalam kelas-kelas yang berada di bawah potensinya.

....