Visual spatial learner - bukan disabilities tetapi menyulitkan
Visual spatial learner - bukan disabilities tetapi menyulitkan
Gifted visual spatial learner, adalah istilah yang digunakan oleh Linda Kregger Silverman, seorang psikolog ahli gifted children – direktur gifted center Colorado. Anak ini kuat dalam berpikir konsep, analisa, dan logic matematika. Ia berpikir mendahulukan yang global. Cara berpikirnya secara simultan, dalam bentuk gambaran gambaran di kepala, tanpa kata-kata dan sangat cepat.
Dalam berbagai buku tentang gifted visual spatial learner, dan berbagai laporan pendidikannya, anak-anak ini mengalami kesulitan di sekolah. Angkanya sering jelek di mata ajaran yang menggunakan bahasa.
Begitulah yang terjadi dengan si Entong, angka matematika nyaris paling tinggi di kelas, geografi dan ilmu alam dapat sepuluh terus menerus, tetapi mengapa di bagian-bagian lain yang berkaitan dengan teks mendapat angka pas-pasan?
Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa selalu saja menjawab pertanyaan dari suatu bahan bacaan ia mendapatkan angka jelek? Jika diulang secara mondeling, sangat baik, tetapi jika harus menjawab dengan tulisan, salah.
Kucoba dengan pertanyaan ini:
“Joel akan pergi ke shopping center akan
membeli es krim”….. lalu kutanya ia: “Apa sebenarnya yang tergambar di kepalamu?”
Ia menjawab: “Joel sedang menjilati es krim horn. Karena es krim horn adalah kesukaannya, pasti ia membeli itu…”
Jawabannya tentu saja salah, yang benar adalah: Joel mau pergi ke shopping center akan membeli es krim. Jadi es krim belum di tangan. Barangkali Joel baru keluar pintu mau pergi….
Dalam satu kalimat, Entong menangkap objek benda yang bisa divisualisasikan dan dapat dikorelasikan, yaitu Joel dan es krim. Tentang menjilati dan es krim horn adalah intervensi kemampuan otak bagian analisa yang sudah membawanya pada bayangan menurut imajinasinya, yang tentu saja salah dengan apa yang dimaksud daam kalimat tadi.
Knap lastig he? Cara berpikir yang loncat maju kedepan…bisa bikin raport kebakaran.
<< Beranda