Perilaku trial and error gifted balita vs perilaku repetitif autisme (videoclip)
Perilaku trial and error gifted balita vs perilaku repetitif autisme (videoclip)
Di bawah ini beberapa videoclip sumbangan dari anggota mailinglist anak berbakat, yang mendapatkan diagnosa autisme dari seorang psikiater, tetapi mendapatkan diagnosa dysphasia (terlambat bicara atau gangguan perkembangan bicara dan bahasa ekspresif) dari seorang dokter anak.
Dengan menggunakan videoclip ini berhasil dibedakan bahwa si anak memang bukan seorang anak penyandang autisme.
Psikiater, hanya berdasarkan pengamatan sebentar terhadap perilaku berulangnya yang cukup lama telah menyatakan bahwa si anak mengalami gangguan perkembangan majemuk autisme.
Perilaku berulang (repetitive behaviour) pada autisme umumnya terdapat pada anak-anak autisme dengan inteligensi rendah, dan dilakukan tanpa makna.
Pada anak dysphasia yang memang pada kenyataannya tidak mengalami gangguan pada inteligensinya - melakukan kegiatan yang berulang-ulang sebagai upaya trial and error dalam fase observasi dan eksplorasi. Upaya trial and error pada anak-anak ini sering dilakukan pada beragam objek. Sedang pola repetitive behaviour pada autisme mempunyai pola yang sama, dan mengalami persistensi (gejala yang kronis). Pada anak-anak dysphasia gejala ini akan berhenti sendiri saat mana ia berpindah fase, dari fase eksplorasi ke fase perkembangan inteligensi yang lebih lebih konkrit.
Bentuk seperti inilah yang seringkali telah salah terinterpretasi dan anak-anak gifted terjebak ke dalam diagnosa autisme.
Selamat menikmati videoclip di bawah ini
Perilaku trial and error gifted balita 1
Perilaku trial and error gifted 2
Perilaku trial and error gifted 3
Perilaku trial and error gifted balita4
Perilaku trial and error gifted balita 5
Perilaku trial and error gifted balita 6
Perilaku trial and error gifted balita 7
<< Beranda