Gifted-disinkroni

TENTANG ANAK GIFTED YANG MENGALAMI DISINKRONITAS PERKEMBANGAN - suatu kelompok gifted children - dan bukan merupakan kelompok autisme, ASD, Asperger Syndrome ataupun ADHD - namun anak-anak ini sering mengalami salah terdiagnosa menjadi kelompok anak autisme ringan, ASD, Asperger Syndrom ataupun ADHD

Jumat, Maret 06, 2009

Gaya berpikir

Gaya berpikir

Julia Maria van Tiel
Ditulis untuk:
Mailinglist Anakberbakat@yahoogroups.com
Maret 2009


Pada dasarnya gaya berpikir (Cognitive style) manusia hanya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu auditory learner dan visual learner. Auditory learner adalah gaya berpikir yang lebih didasarkan pemrosesan informasi melalui pendengaran (auditory). Dan visual learner adalah lebih didasarkan pada pemrosesan melalui penglihatan (visual). Pada anak-anak cerdas istimewa digunakan istilah visual spatial learner, yang artinya bahwa seorang anak cerdas istimewa melakukan pemrosesan informasi bukan hanya melalui penglihatannya saja, namun ia juga menggunakan kekuatan lain yang ada padanya, yaitu kemampuan pandang ruang yang tinggi (kemampuan dimensi) yang disebut sebagai kemampuan spatial.


1. Cara berpikir auditory learner VS visual spatial learner
[1]

Saat anak baru dilahirkan ia akan menjadi anak yang lebih kepada visual learner daripada auditory learner. Pada saat baru dilahirkan ia lebih didominasi oleh belahan otak sebelah kanan.
Ia belajar menerima informasi lebih secara visual. Apa yang diterima secara visual (penglihatan) ini kemudian dilakukan pemrosesan di dalam otak sebagai sebuah informasi. Kelak saat mana anak-anak ini sudah bisa berbicara dengan baik, yaitu sekitar usia 5 – 6 tahun, maka cara penerimaan itu akan berubah, ia menjadi anak yang lebih pada auditory learner. Perubahan ini adalah sebagai akibat dari berubahnya dominasi otak, yang semula dominasi lebih kepada dominasi belahan otak kanan (yang mengatur kemampuan visual), kini dominasi berpindah ke belahan otak yang mengatur auditory (pendengaran).

Mayoritas perkembangan populasi anak akan berkembang sebagaimana yang dijelaskan di atas ini, yaitu sekitar 70 persen banyaknya. Namun sebagiannya sekitar 15 persen akan berkembang menjadi visual learner. Visual learner ini adalah seorang anak yang lebih didominasi oleh perkembangan otak kanan. Saat mana anak-anak mengalami perpindahan dominasi otak dari kanan ke kiri di usia 5-7 tahun, anak-anak visual learner tidak mengalami hal itu. Keadaan ini dapat disebabkan karena perkembangan belahan otak kanannya, mengalami perkembangan dengan kapsitas yang besar. Walau demikian, bukan berarti bahwa belahan otak kirinya mengalami ketidak normalan perkembangan. Ia berkembang normal juga, hanya saja mengalami ketertinggalan atau bahkan kelak juga akan berkembang dengan kapasitas yang besar juga. Yang semula ia berkembang sebagai anak visual spatial learner yang kuat, ia juga bisa berkembang menjadi visual spatial learner yang kuat dan juga auditory learner yang kuat. Karena itu kepada anak-anak ini secara berkala tetap dilakukan pemantauan bagaimana perkembangannya.

[1] Tentang bagaimana karakteristik kedua gaya belajar dapat dilihat secara jelas dalam buku Upside-Down Brilliance The Visual Spatial Learner dari Linda Kreger Silverman (2002), DeLeon Pub. Colorado.

Selanjutnya baca disini......

....