Si Entong
Si Entong, nama kesayangan ini hadiah neneknya Ny Tien Mokoginta, begitu ia masuk ke kamarku di Alkmaar Medish Centrum, Belanda, 20 Februari 1996. Ia lahir sebagai bayi besar hampir 4 kilogram, kuat, dan menggemaskan. Hari-hari berikutnya mengasuhnya di negara bermusim dingin ini, menyebabkan aku tak bisa berkutik, karena ia begitu banyak gerak, meminta perhatian yang luar biasa, dan terlambat bicara. Kami membutuhkan berkonsultasi ke berbagai ahli untuk melihat dan melakukan observasinya. Sebagai orang tua anak-anak kelompok seperti ini, mendapat kewajiban untuk membaca berbagai literatur, mengikuti kelompok orang tua anak-anak sejenis, mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, dan harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru. Hal yang paling patut mendapat perhatian adalah, sebagai orang tua perlu berhati-hati terhadap informasi yang didapat, karena tidak semua informasi itu benar secara ilmiah.
Meski Si Entong harus mengalami berbagai kesulitan mempelajari berbagai hal sebagaimana seorang anak yang pada umumnya miliki, yaitu berbicara, bertindak, sopan santun, bahkan membaca dan menulis, namun ia survive dalam kehidupannya. Untuk ini dibutuhkan kesabaran yang luar biasa dalam pengasuhannya, menmahami karakteristiknya, berdamai dan perlu menciptakan suasana aman dan sehat yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya. Johan van Tiel, nama pemberian ayahnya, adalah seorang anak berbakat luarbiasa yang mengalami tumbuh kembang yang tidak harmonis. Berbagai karakteristiknya berbeda dengan teman-temannya pada umumnya. Ia menyikat tenaga, dan perhatian, yang tak habis-habisnya. Hoogbegaafd met spoor van autisme yaitu anak berbakat (gifted) dengan adanya gejala autisme (autistic features), demikian diagnosa yang diterimanya. Spoor van autisme (autistic features) yang dimiliki bukan berarti bahwa ia adalah penyandang autisme, karena beberapa gejala lain yang dimilkinyalah yang membedakannya dengan autisme.
Istilah untuk anak kelompok ini yang banyak digunakan dalam dunia anak berbakat seringkali menggunakan dua karakteristik sekaligus, yaitu Gifted Children with learning Disability, atau Twice Exceptional Gifted Children, Visuo Spatial Gifted Children, Gifted with Auditory Processing Disorder. Secara populer sering juga disebut Einstein Syndrom.
<< Beranda