Hasil tes IQ: lamban belajar (tapi termasuk 10 besar matematika)
Seorang Ibu mengirim SMS yang menceritakan bahwa buah hatinya (10 tahun) yang terlambat perkembangan bicara itu sudah di lakukan tes IQ. Hasilnya: IQ 80 (lamban belajar).
Tapi anaknya sebetulnya termasuk 10 besar matematika di sekolahnya. Hoe zo…. Ada yang punya prestasi matematika kok disimpulkan oleh sang psikolog lamban belajar?
Jelas ini yang lamban belajar ya psikolognya.
Lho kenapa?
Karena tidak pernah mempelajari bahwa anak-anak berkebutuhan khusus (termasuk anak yang terlambat bicara) ya gak boleh dihantam kromo total skor IQ, tetapi setiap subsub tes nya harus diinterpretasi secara hati-hati. Salah salah ia bisa masuk kelas anak-anak yang memang mental retarded di SLB gara-gara kesimpulan psikolog yang lamban belajar tadi. Tentu saja ini akan membahayakan nasib si anak di kemudian hari.
Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara dengan sendirinya Iq verbalnya akan rendah bila dibandingkan dengan IQ performansnya. Tapi bukan berarti ia anak yang lamban belajar. Lho anaknya cerdas hanya saja terlambat perkembangan bicara.
Artinya kurikulum ilmu psikologi memang dituntut untuk di perbaiki.
Sebab saat ini, semua anak berkebutuhan khusus memang perlu dipantau perkembangan inteligensinya, maksudnya untuk melihat faktor kuat dan faktor lemah.
Lha nanti kalau semua anak cerdas yang terlambat bicara diberi label : LAMBAN BELAJAR..... siapa yang harus menanggung nasib si anak di kemudian hari? Apakah psikolog yang sudah salah total memberi kesimpulan dan saran?
Foto di atas bukan anak terlambat bicara lho ya...mereka anak anak tanpa masalah.
<< Beranda