Deteksi Dini Anak Berbakat Perlu Dukungan Dokter Tumbuh Kembang
Deteksi Dini Anak berbakat
Perlu Dokter Tumbuh Kembang
Menyambut seminar Deteksi dan Pendidikan Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa (Gifted & Talented Children) 3 Maret 2007 dari Kelompok Diskusi Orang Tua Anak Berbakat bersama Dit PSLB Mandikdasmen Depdiknas RI.
OlehJulia Maria van Tie
lJAKARTA-Anak berbakat (gifted children) biasanya ditandai dengan IQ di atas rata-rata. Hasil tesnya baru bisa dipercaya di atas usia 10 tahun, sebelumnya masih diragukan karena sedang dalam tahap perkembangan. Artinya di usia sekolah dasar mereka baru dikenal jika menggunakan batasan IQ. Namun anak-anak ini harus bisa dikenali sejak balita dan perlu dikelompokkan sebagai anak berkebutuhan khusus, karena mempunyai tumbuh kembang yang berbeda. Masa balitanya menunjukkan perilaku khusus yang dapat disalah artikan sebagai anak bergangguan perkembangan, perilaku bermasalah dan gangguan mental. Karena itu, anak-anak ini perlu dideteksi sedini mungkin, dengan melihat berbagai karakteristik tumbuh kembang dan personalitasnya agar ia dapat menerima pembinaan sebaik-baiknya sebagai anak gifted sedari awal.
Ia memerlukan pendekatan ke dua arah sekaligus. Berbagai masalah tumbuh kembang yang menyulitkan, karakteristik personalitasnya yang menyikat kesabaran orang tua dan guru, dan kearah keberbakatan sebagai potensi luar biasa yang dimilikinya. Pendekatan dua arah ini membutuhkan sejumlah profesi yang mampu menjelaskannya. Dokter, psikolog, pedagog/orthopedagog, ahli patologi wicara, dan ahli gerak. Tanpa penjelasan dari bidang-bidang keilmuan ini, tak kan mungkin orang tua dan guru mengarahkannya. Karena itu kerjasama secara multidisiplin memang sangat dibutuhkan. Namun, bidang-bidang ini tak mungkin mampu turut menjelaskan jika tidak ada penjelasan dari dokter tumbuh kembang. Ia profesi yang terdepan dalam mengamati tumbuh kembang anak berbakat.
Setidaknya, dokter tumbuh kembang harus mampu menjelaskan bagaimana prakiraan kedepan perkembangan anak tersebut dengan cara melihat berbagai komponen pemeriksaan berkala yang meliputi: perkembangan motorik halus dan kasar, perkembangan bahasa dan bicara, adaptasi, dan perilaku sosial. Dari berbagai komponen itu seorang dokter tumbuh kembang dituntut mampu melihat apakah pasien kecilnya mengalami loncatan perkembangan kognitif yang merupakan gejala balita gifted dan segera dikelompokkan sebagai anak yang membutuhkan perhatian khusus. Adanya loncatan di satu atau beberapa bagian tumbuh kembangnya akan dapat menyebabkan tumbuh kembang itu mengalami ketidak sinkronan yang dapat berakibat dalam perkembangan lain termasuk perkembangan perilaku, sosial, emosional, dan juga inteligensianya mengalami perkembangan yang krusial. Motorik kasarnya berkembang pesat ketertinggalan dalam motorik halus, kemampuan pandang ruang yang didukung oleh perkembangan perceptual (visual) menyebabkan terganggunya perkembangan pemrosesan auditory berakibat pada keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara. Ia merupakan anak-anak berisiko, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan perkembangannya salah arah, salah penanganan, gangguan perilaku dan emosi, serta tidak berprestasi di sekolah. Belum berkembangnya secara maksimal kedokteran tumbuh kembang di negara kita, sementara perkembangan di sisi lain deteksi anak-anak berkekhususan yang semakin detil tanpa diikuti dengan data tumbuh kembang anak, bisa jadi anak-anak gifted ini terlibat dalam berbagai diagnosa yang tidak menguntungkan baginya.
Hingga saat ini konsep tumbuh kembang di negara kita baru mampu menjangkau tumbuh kembang dengan indikator kesehatan melaui perbaikan gizi guna mencegah penyakit-penyakit infeksi yang beberapa dekade lalu banyak melanda balita Indonesia. Namun tuntutan pendidikan kini menjadi lebih luas daripada itu. Tuntutan pendidikan membutuhkan data tumbuh kembang demi kesiapan sekolah (school readiness). Data tumbuh kembang akan juga digunakan sebagai dasar deteksi keberbakatan (giftedness) sedini mungkin yang dilakukan oleh berbagai profesi lain seperti psikolog, orthopedagog/pedagog, dokter sekolah, bahkan guru dan orang tua. Di sinilah pentingnya peranan kedokteran tumbuh kembang. Sudah saatnya kini kedokteran tumbuh kembang lebih berperan aktif dalam menunjang kesiapan seorang anak terutama anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat menerima pendidikan, stimulasi dan terapi serta pengasuhan yang sesuai dengan kondisinya. n
Penulis adalah pembina kelompok diskusi Grup Anak Berbakat
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0702/02/ipt02.html
<< Beranda