Gifted-disinkroni

TENTANG ANAK GIFTED YANG MENGALAMI DISINKRONITAS PERKEMBANGAN - suatu kelompok gifted children - dan bukan merupakan kelompok autisme, ASD, Asperger Syndrome ataupun ADHD - namun anak-anak ini sering mengalami salah terdiagnosa menjadi kelompok anak autisme ringan, ASD, Asperger Syndrom ataupun ADHD

Rabu, November 05, 2008

Main trial and error mengajar baca anak?

Main trial and error mengajar baca anak?


Apa yang menyedihkan bagiku adalah, dimana-mana ada syering mengajar membaca pada anak, padahal anaknya terlambat bicara. Masih kecil tiga tahun dikasih berpuluhan bahkan 100-an flash card. Flash card nya bertuliskan segala macam kata. Menurut syering-syering, katanya anaknya berhasil membaca (mengingat jelasnya) kata-kata dalam flash card yang setiap hari diseliwerin di depan matanya itu.

Benarkah cara ini? JELAS TIDAK BENAR.

Sekalipun banyak testemoni yang bilang berhasil padahal anaknya terlambat bicara (entah cuma terlambat bicara, entah autis ringan….). Tetapi cara ini TIDAK BENAR. Justru menjerumuskan anak untuk mengalami kesulitan saat belajar membaca yang benar kelaknya.

Anak-anak terlambat bicara adalah anak yang memanfaatkan memori visualnya untuk belajar, memang. Ia akan mudah mengingat bentuk logo-logo. Karena itu ia akan mudah diajar belajar dengan menggunakan metoda visual. Tapi JANGAN BUAT BELAJAR MEMBACA.

Sebab membaca harus menggunakan selain mata (visual) juga telinga (auditori) secara seimbang dan kerjasama keduanya yang baik.

Untuk itu diperlukan kemampuan anak dalam bentuk kemampuan fonologis yaitu mengenal BUNYI-BUNYIan dan UCAPAN untuk sebuah HURUF (disebut FONEM), dimana huruf2 akan membentk suku kata. Suka kata akan membentuk sebuah kalimat. Kemampuan ini disebut PHONIC & PHONEMIC AWARENESS. Kemampuan ini ditunjang oleh fungsi auditori (telinga).

Selain kemampuan mengenal bunyian dan ucapan huruf, ia juga harus mengenal BENTUK setiap HURUF. Namanya GRAFEM.
Kemamuan ini ditunjang oleh kemampuan visual.


Jadi anak itu harus menguasai otomatisasi GRAFEM – FONEM dan FONEM – GRAFEM setiap huruf. Untuk kemudian, huruf membentuk suku kata, suku kata membentuk kata. Bolak balik, saat membaca (dengan mata), dan saat dikte (dengan telinga).

Bukan diajarkan langsung seperti halnya Glen Doman.
Sebab metoda Glen Doman justru akan memperdalam jurang kemampuan anak (disinkronitasnya akan semakin besar) antara kemampuan visual dan kemampuan auditori.
Anak-anak terlambat bicara mempunyai kekurangan/kelemahan dalam auditori. Malah diajarin untuk menambah kuat visual…. Sama saja namanya secara tak sadar akan melakukan abusing pada anak.
Seharusnya kepadanya justru diperhatikan agar ia mampu meningkatkan kemampuan auditorinya, bukan justru diblokade dengan cara meningkatkan perkembangan visualnya dengan cara mengajarinya belajar baca pakai flash card….. Apalagi sambil bilang: saya coba-coba…. Siapa tahu berhasil…..

ANAK_ANAK TERLAMBAT BICARA HARUS DIPERKUAT DALAM KEMAMPUAN FONOLOGISNYA.

....