Anakku gak bisa berhitung
Anakku gak bisa berhitung…….
Suatu kali seorang ibu mengeluhkan anaknya yang sudah kelas dua SD masih tidak bisa berhitung, padahal saya melihat tes inteligensinya, kemampuan logik matematika dan berpikir analisanya duduk dalam persentil 95 %. Hoe zo… anak dengan potensi tinggi kok gak bisa berhitung?
Sehingga si Ibu menjadi ragu untuk mengakui bahwa anaknya adalah seorang anak gifted. Sementara pihak sekolah juga tidak bisa menjelaskan, karena itu pihak sekolah cenderung memberinya label autisme.
Letak masalahnya dimana mengapa ada seorang anak yang bisa terbilang gifted dan kreatif sampai tidak bisa berhitung?
Seorang bapak bercerita padaku bahwa anaknya sudah kelas 4 SD dengan IQ 145 tetapi tidak bisa berhitung, padahal menurutnya kalau anak ber IQ tinggi sudah termasuk anak jenius otaknya akan seperti komputer. Hoe zo… anaknya malah tidak bisa berhitung?
Pertanyaan yang sering diajukan adalah:
à Anakku termasuk diskalkulia (gangguan belajar berhitung) apa bukan?
Husy…. Jangan cepat-cepat menuding anak sebagai penyandang diskalkulia.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan gangguan ketrampilan berhitung:
Pertama
- kesadaran dan pemahaman akan arti sebuah bilangan
- kecepatan memberikan nama sebuah bilangan dan memahami nama itu
- pemahaman akan arti: lebih besar, lebih kecil, lebih sedikit, lebih banyak,
dikurangi, ditambah, dikalikan, dibagi
Anak-anak gifted yang terlambat bicara umumnya mengalami loncatan perkembangan tidak melampaui apa yang disebut phonic & phonemic awarness. Ia lompat pada pencanderaan visual melihat huruf dan bilangan bagai sebuah logo tanpa makna. Ia mengingat dalam memori jangka panjangnya yang nempel sulit disetip lagi.
Karena itu ia ketinggalan dalam bidang ini, yaitu nenamai huruf dan bilangan, memahami artinya, dan mengucapkan huruf dan bilangan itu. Hal ini dasar adalah dasar berhitung dan menuliskannya dalam bentuk tulisan.
Kedua
Deficit/kurangnya perkembangan kemampuan visual spatial – atau kemampuan pandang ruang. Seorang anak yang mempunyai gangguan ini disebut bukan anak gifted, biasanya yang mempunyai gangguan kemampuan pandang ruang adalah anak-anak penyandang autisme, dan anak-anak Non-verbal Learning Disorder (NLD). Jadi kemungkinan kedua ini tidak mungkin terjadi pada anak gifted.
Ketiga
Mempunyai kemampuan kognitif tingkat tinggi, dan lebih mendahulukan konsep, analisa-sintesa tetapi tidak menggunakan strategi menghapal. Sehingga tertinggal dalam kemampuan hapalan matematika rendah, seperti kali bagi tambah kurang. Kondisi ini biasa terjadi pada anak-anak gifted visual spatial learner.
Taktik
Mulai dengan mengajarkan kembali bertahap dari sederhana hingga yang rumit
- mengenal bilangan
- menamai bilangan
- arti bilangan
- sifat bilangan
- bentuk bilangan
- penjumlahan
- pengurangan
- pembagian
- pengkalian
Memberikan permainan menghapal matematika rendah (mental matematika). Untuk digunakan dalam otomatisasi pemecahan masalah dalam matematika tinggi.
JIKA
Upaya-upaya dia tas tetap mengalami kesulitan, kemungkinan ia memang mengalami gangguan belajar diskalkulia. Biasanya diskalkulia tidak berdiri sendiri – ia merupakan gangguan ikutan dari disleksia.